JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kondisi perekonomian Indonesia yang makin terpuruk memberikan dampak terhadap kaum buruh. Tercatat beberapa perusahaan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) lantaran tidak kunjung membaiknya kondisi saat ini.

Hal tersebut mendorong buruh untuk menyuarakan aspirasinya dengan melakukan demonstrasi besar-besaran. Sekjen Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Arif Hidayatullah mengatakan, aksi yang dilakukan buruh besok, Selasa (1/9/2015) adalah langkah konkrit dalam menyikapi keadaan sosial-ekonomi-politik yang terjadi.

"Maka kami dari LMND yang tergabung dalam Gerakan Buruh Indonesia (GBI) mendukung sepenuhnya aksi buruh untuk memperjuangkan haknya. karna kami dari elemen mahasiswa menyadari dengan sadarnya dimasa depan kami lah generasi buruh itu," kata Arif pada pesan singkatnya yang diterima TeropongSenayan, Senin (31/8/2015).

Semua ini, lanjut Arif, bukan tanpa alasan, disamping keadaan ekonomi Indonesia yang masih mengandalkan investor asing, dirinya juga menyadari bahwa saat ini sedang bergulir pasar bebas yang menghajar batas-batas negara sehingga negara tidak lagi mempunyai kedaulatannya untuk melindungi rakyatnya.

Di lain hal, lanjut Arif, masih belum mampunya pemerintah dalam membenahi sistem pendidikan nasional sehingga SDM yang terlahir pun tidak akan mampu untuk persaingan global.

"Maka kami (LMND) mendukung tuntutan kawan-kawan buruh seperti hapuskan kepmenperin No. 466 thn 2014 tentang objek vital nasional sektor industri karena akan mempersempit gerakan buruh dalam memperjuangkan hak-haknya," jelas dia.

Ia pun meminta pemerintah untuk menghapus sistem outsourcing, menghentikan kriminalisasi terhadap gerakan buruh, turunkan tarif daftar listrik, naikan upah minimum setiap tahun dan tolak pelaksanaan penerapan kenaikan upah per 5 tahun.

"Tolak PHK massal, tolak pekerja asing, perbaiki sistem pelayanan BPJS kesehatan, revisi PP jaminan pensiun dan turunkan harga sembako. Semua tuntutan buruh itu LMND mendukung secara penuh," tandasnya.(yn)