JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino mengaku telah ditelepon Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait penggeledahan kantornya oleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Jumat (29/8/2015) lalu.
Dalam sebuah rekaman pada Rabu (2/09/2015) sekitar pukul 12.00 WIB, terdengar suara RJ Lino yang menyebutkan Wapres JK akan menyelesaikan permasalahan Pelindo II dengan Bareskrim di tingkat atas.
Selain mengklaim mendapat dukungan penuh dari Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) terkait kasus dugaan korupsi pembelian crane di instansi yang dipimpinnya, Lino juga mengaku memiliki akses langsung kepada Presiden Joko Widodo maupun JK.
"Tahun 1980-an saya senior manajer, bisa telepon menteri dan Dirjen, Dirut saya enggak berani. Makanya hari ini saya bisa telepon Presiden dan Wakil Presiden," kata dia.
Lino menegaskan, dirinya tidak takut dengan siapa pun selama memperjuangan hal yang benar. "Kalau kalian memperjuangkan sesuatu yang benar, baik, sesuatu yang ada nilainya, pasti akan di-suport," katanya.
Termasuk dalam pembelian crane yang dilakukan pihaknya, Lino mempertanyakan, kenapa hal tersebut dianggap korupsi.
"Kalau kita beli peralatan enggak pernah digunakan dianggap total lost, bagaimana dengan tank panser, karena kan enggak pernah digunakan?," ujarnya.
Berikut rekaman lengkap RJ Lino yang mengaku dibekingi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla yang diunggap oleh rimanews di media sosial youtube:
Sebelumnya,Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti telah menyatakan bahwa posisi Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso (Buwas) digantikan oleh Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Anang Iskandar. Budi Waseso senduru akan menggantikan posisi Anang. Politisi PDI Perjuangan Effendi Simbolon menuding pencopotan Buwas sangat erat kaitannya dengan kasus korupsi di Pelindo II, yang sedang disidik oleh Bareskrim.(yn/rimanews.com)