JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Selain audit BPK yang memperlihatkan keuangan PT Pelindo II amburadul tampaknya ada alasan lain JK membela RJ Lino. Menurut penelusuran Uchok Sky Khadafy, JK berkepentingan dengan tanah di Kalibaru.
"Sebagai Dirut PT Pelindo II, RJ Lino mendapat tugas lain yaitu penggusuran warga di Kalibaru. Lokasi tanah ini sangat berdekatan dengan tanah bisnis keluarga JK," ujar Centre for Budget Analisys (CBA) di Jakarta, Senin (7/9/2015).
Tanah yang saat ini masih didiami oleh rakyat itu diklaim sebagai milik PT Pelindo. Lino, menurut Uchok, telah berkirim surat ke Badan Pertanahan Nasional tertanggal 20 agustus 2015 tentang permohonan bantuan pengosongan tanah.
Tanah atau lahan itu adalah HPL 1 tahun 1987 Kalibaru dengan luas 125.257 m2 atau bernilai sekitar Rp 500 miliar ini berlokasi pada wilayah kelurahan Kalibaru RW 08, RW 09, dan RW 10 di Jakarta Utara. Lino sedang membereskannya.
"Artinya, pengosongan tanah milik rakyat kalibaru, tidak murni untuk kepentingan bisnis PT Pelindo II," tukas dia. Selain itu prestasi Lino selama memimpin BUMN ini tergolong sedang-sedang saja alias tidak istimewa.
Uchok mengungkapkan tahun 2012 penerimaan negara dari PT Pelindo II sebesar Rp 448,6 miliar, dan pada tahun 2013 penerimaan negara dari PT Pelindo II menjadi Rp 624,7 miliar. Sehingga Uchok menilai tidak ada yang bisa dibanggakan.
"Jadi, dari gambaran diatas, kami dari CBA meminta untuk DPR membentuk pansus 'Buwas Gate' agar presiden dan wakil presiden segera dipanggil dan diperiksa oleh Pansus. Gara gara PT Pelindo II ini," tegas Uchok.
Dia juga menyayangkan Presiden dan Wakil Presiden serta Menteri Perekonomian melakukan intervensi terhadap POLRI berupa ikut campur penggantian pejabat Kepolisian. Akibatnya penyidikan atas PT Pelindo II terhenti.(ris)