Berita
Oleh Aris Eko pada hari Sabtu, 12 Sep 2015 - 08:46:21 WIB
Bagikan Berita ini :
Benang Merah JK-RJ Lino

Telepon Kemarahan Menguak Takbir Kasus Pelindo II

6unnamed (5).jpg
RJ Lino, Direktur Utama PT Pelindo II (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Publik masih belum lupa pembicaraan melalui telepon antara RJ Lino dengan Sofyan Djalil. Saat bertelepon wajah Lino tertangkap kamera yang disiarkan berulang-ulang stasiun televisi.

RJ Lino (RJL): Halo Pak Sofyan, selamat siang Pak.

Sofyan Djalil (SD): Kenapa Pak Lino?

RJL: Begini, ini saya baru pulang rapat di luar, tiba-tiba saya kaget kok begitu banyak polisi ada di kantor.

SD: Ada apa?

RJL: Ada penggeledahan. Mungkin mereka cari file. Ya saya hormatilah tugas mereka. Tapi ya saya tidak bisa begini-ini. Harusnya dipanggil dulu, ditanya dulu, dicek dulu ada apa gitu ya.

SD: Hmmm…

RJL: Kalau seperti ini caranya, saya berhenti saja. Enggak bisa negeri ini Pak.....

Raut muka RJ Lino, Dirut PT Pelindo II tampak kesal. Nada bicaranya juga memperlihatkan kekesalan yang mendalam. Sambil menahan marah, raut ketegangan wajahnya tak bisa disembuyikan. Dia tak terima penggeledahan yang dilakukan polisi.

Mengapa yang dia telepon Sofyan Djalil yang tak lagi menjadi Menteri Koordinator Perekonomian? Sofyan kini adalah Menteri Negara Perencanaan Pembangunan/Ketua Bappenas yang tak langsung membawahi PT Pelindo II.

"Sofyan Djalil adalah menteri yang sangat dekat dengan JK (Wapres Jusuf Kalla-red) atau menteri genk-nya JK, bukan menteri yang berlatarbelakang dekat dengan Jokowi," ujar Arief Poyuono, Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu kepada TeropongSenayan, Jumat (11/9/2015).

Bukan hanya Sofyan Djalil, menurut Arief Poyuono, Lino juga mengadukan penggeledahan itu kepada Menteri BUMN Rini Soemarno. Bahkan, seperti diakui Kapolri Badrodin Haiti, Rini meneruskan pengaduan ini kepada dirinya.

Di langit pemberitaan, JK yang masih berada di Korea Selatan juga bereaksi keras atas penggeledahan itu. Tak lama kemudian Presiden Jokowi minta aparat hukum tak membuat kegaduhan karena makin memperburuk perekonomian.

Hanya berselang hari atau ibarat ludah belum kering, kegaduhan justru makin kencang karena Kabareskrim Komjen Budi Waseso dicopot. Meski oleh Polri dibungkus 'tukar guling' dengan Komjen Anang Iskandar sebagai Kepala BNN.

"Ada dugaan memang dicopotnya Buwas (Komjen Budi Waseso) karena intervensi yang kuat dari JK," ujar Arief Poyuono. Indikasinya, Lino mencari perlindungan kepada para pejabat yang menjadi sekondan JK.

Kini kisruh pencopotan Buwas bergulir liar di parlemen. Para politisi di DPR tengah menggalang menggulirkan Pansus PT Pelindo II. Mereka menyoal pencopotan Buwas yang menggeledah kantor Lino.

Akankah telepon kemarahan Lino terpercik ke muka sendiri atau menuak tabir kasus PT Pelindo II? (ris)

tag: #lino  #ipw  #pelindo 2  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement