Berita
Oleh Ahmad Hatim Benarfa pada hari Jumat, 02 Okt 2015 - 17:57:40 WIB
Bagikan Berita ini :

Fraksi PAN Minta Kemenristek Dikti Tidak Asal Tutup Sejumlah Kampus

41fraksi-pan.jpg
Didik J Rachbini saat melakukan konferensi pers terkait usulan Fraksi PAN kepada Komisi X DPR untuk membentuk Panja penonaktifan ratusan kampus oleh Kemenristek Dikti yang dinilai ilegal (Sumber foto : Ahmad Hatim/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Fraksi PAN akan mengusulkan supaya Komisi X DPR membentuk panitia kerja (Panja) guna merespons penonaktifan 243 kampus oleh Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti).

Fraksi PAN menilai penutupan izin penyelenggaraan pendidikan oleh 243 kampus tersebut perlu dievaluasi.

"Ini pembelaan dari PAN. Coba saudara bayangkan 243 kampus yang memberi izin itu Kemendiknas, dulu atau Kemendikti sekarang. Bayangkan, Kalau dari setiap kampus rata-rata mahasiswanya seribu berarti ada 243 ribu mahasiswa yang terancam. Ini yang udah protes Universitas Islam Alkhairat, Kendari, ini kampusnya mentereng, bagus dan besar," ujar politisi PAN Didik J Rachbini saat konferensi pers di ruang rapat Fraksi PAN, gedung DPR, Jakarta, Jumat (2/9/2015).

Disampaikan Didik, seharusnya Kemenristek Dikti tidak asal tutup terhadap sejumlah lembaga tersebut. Menurut dia, alangkah baiknya jika kementerian tersebut mendahulukan pendekatan persuasif bagi setiap lembaga penyelenggara pendidikan.

"Harusnya Kemendikti seperti ibu. Kalau kurang dosen ya membantu. Mengasuh membimbing dan membina. Kalau ada persyaratan yang tidak terpenuhi ya dibantu. Tidak bisa sikat habis begitu. Karena saya tidak yakin, Kemendikti mendatangi kampus-kampus itu satu persatu. Semangat Kemendikti ini menghukum, menyikat habis, ini lebih parah dari militer," ucapnya.(yn)

tag: #fraksi pan  #kemenristek dikti  #kampus ilegal  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement