JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pengamat politik dan hukum tata negara Margarito Kamis mengatakan kunjungan kerja ke luar negeri bukan merupakan tugas dan fungsi pokok pimpinan DPR. Seharusnya, menurut Margarito, para pimpinan DPR tersebut fokus memimpin lembaganya untuk menyempurnakan tugas legislasi, pengawasan terhadap pemerintah dan budgeting.
"Saya turut mengkritik karena itu bukan fungsi dasarnya. Apa yang mereka lakukan itu bukan fungsi dasarnya. Fungsi dasarnya adalah melakukan UU, pengawasan dan bicara soal budgeting. Diluar itu, sifatnya fungsi complimenter, fungsi yang diada-adakan," ujar Margarito kepada TeropongSenayan di Jakarta, Minggu (04/10/2015).
Sepanjang itu memang kunjungan kerja, menurut Margarito, kehadiran mereka ke negara lain dapat dimaklumi. Hanya saja, lanjut Margarito, harus berada pada koridor batas-batas tertentu dan memiliki nilai sinergi dengan kebijakan pemerintah.
"Atau memang kerjasama mereka dengan pemerintah. Tetapi itu tentu saja, harus sepenuhnya dikerangkakan pada niat untuk misalnya membantu bangsa ini keluar dari masalah. Dan kemudian tentu saja tidak boleh ada feedback daripada tindakan-tindakan itu," ucapnya.
Lebih lanjut Margarito menyayangkan di negara Demokratis seperti Indonesia saat ini, masih saja DPR tidak menunjukkan nilai akuntabilitas dan transparansi. Seharusnya, kata Margarito, ada evaluasi kerja yang secara terbuka dilakukan DPR untuk dilaporkan kepada publik.
"Untuk pertanggungjawaban. Itulah esensi dalam bernegara secara demokratik. Sampai sejauh ini, masih belum cukup terlihat," tandasnya.
Seperti diketahui, kunjungan pimpinan DPR Setya Novanto dan Fadli Zon ke Amerika disambut sejumlah anggota DPR dari unsur Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dengan melaporkan keduanya ke Mahkamah Kehormatan DPR (MKD). Berbeda dengan kedua pimpinan DPR yang dilaporkan anggotanya sendiri, Ketua MPR Zulkifli Hasan turut dilaporkan ke MKD oleh LSM Kaukus Indonesia Hebat (KIH). Sementara, hanya kunker Irman Gusman yang selamat dan lepas dari desakan kelompok politik tertentu untuk diselidiki MKD. (mnx)