JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Usulan Fraksi PDI-Perjuangan di MPR yang menginginkan agar negara meminta maaf kepada keluarga mantan Presiden RI pertama Ir Soekarno, terkait korban peristiwa Gerakan 30 September (G30-S).
Sebab, akibat dari peristiwa tersebut kekuasaan Soekarno dicabut melalui TAP MPRS XXXIII Tahun 1967 tertanggal 12 Maret 1967 dengan tuduhan telah mendukung G30-S yang dituduhkan kepada Partai Komunis Indonesia (PKI).
Mendengar hal itu, anggota DPR yang juga putri Presiden Soeharto, Siti Hediati Hariyadi atau yang akrab disapa Titiek Soeharto tidak setuju dengan wacana tersebut.
"Kalau saya rasa nggak perlu minta maaf. Kalau pemerintah mau meminta maaf silakan saja, tapi bangsa ini sudah menjunjung tinggi beliau (Soekarno, red)," ujar Titik di kompleks Parlemen, Senayan, Senin. (5/10/2015).
Selain itu, Politisi Partai Golkar tersebut menambahkan bahwa negara sejak lama negara menghormati sosok Bung Karno sebagai proklamator.
"Jadi secara otomatis dengan penghargaan itu buat apa minta maaf, kan sudah menjunjung tinggi beliau (Soekarno, red)," katanya lagi.
Bahkan, menurut dia, sejumlah penghargaan lain telah diberikan pemerintah untuk menjaga nama besar Soekarno.
"Zaman Pak Harto sudah di kasih nama bandara, bagaimana seluruh dunia kenal itu," jelasnya.(yn)