JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Komisi IV DPR RI Adjiep Panindang mengatakan paket kebijakan ekonomi pemerintahan Jokowi selama ini belum berdampak pada perekonomian daerah.
Bahkan, lanjut dia, rakyat tidak tahu apa yang dimaksud dengan paket-paket kebijakan tersebut. Termasuk dana desa meski yang dikirimkan ke kabupaten/kota sudah sampai 80 persen, namun yang sampai ke desa baru 20 persen.
“Pertumbuhan ekonomi pun masih melambat, kurs rupiah terhadap dollar AS masih melamah, penyerapan anggaran juga di bawah 50 persen, hanya belanja untuk gaji pegawai yang 60 persen. Karena itu pada Oktober 2015 ini target pertumbuhan ekonomi 4,7 persen itu tak akan tercapai karena masih 4,56 persen,” kata dia di Gedung DPR RI Jakarta, Rabu (07/10/2015).
Menurutnya, uang di daerah tidak berputar dan pemutusan hubungan kerja (PHK) malah meningkat. Bahkan yang terjadi bukan saja di sektor industri, tapi juga di pasar.
Untuk itu, kata dia, pemerintah harus berani merevisi APBN 2015 khususnya makro ekonomi di mana kurs dollar AS Rp 14.400,-.
“Kalau dollar pada Rabu ini melemah terhadap rupiah, sesungguhnya pemerintah dan Bank Indonesia (BI) tahu jika karena ada spekulan yang bermain,” tandasnya. (iy)