Berita
Oleh Syamsul Bachtiar pada hari Rabu, 07 Okt 2015 - 20:36:49 WIB
Bagikan Berita ini :

Nasdem: Pemerintah Setengah-Setengah Turunkan Harga BBM

29bbm.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem, Kurtubi mengaku kurang puas jika BBMjenis solar saja yang diturunkan oleh pemerintahan Jokowi saat ini.

Menurutnya, kebijakan tersebut belum mampu menyentuh persoalan yang lebih substansial dimana seharusnya pemerintah mengeluarkan kebijakan yang bersifat mendorong daya beli masyarakat bawah.

"Ini mesti turun (premium-red).Justru premium yang bisa bikin ekonomi lebih tumbuh, karena konsumsi premium lebih tinggi dari solar kan? Kami melihat premium dan solar dua-duanya harus diturunkan, ini kebijakan separuh-separuh, dicicil-cicil, saya khawatir efektifitasnya nggak optimal, Kan kita ingin meningkatkan daya beli untuk meningkatkan daya beli, untuk mendorong pertumbuhan,"kata dia di Nusantara I DPR RI Jakarta, Rabu (07/10/2015).

Sebenarnya, lanjut dia, kebijakan tersebut sudah cukup baik namun kurang komprehensif.

"Itu langkah yang bagus, tapi kurang lengkap, solar memang dipakai untuk angkutan barang, seperti angkutan logistic, tapi penurunannya relative kecil, yakni hanya Rp200.Mungkin dampak terhadap ekonomi tidak signifikan," tandas dia.

"Jadi yang tadinya banyak pihak mengharapkan premium turun, kita harapkan premium turun, maksudnya agar daya beli masyarakat menjadi kuat," imbuhnya.

Padahal, menurunkan harga premium saat ini merupakan momentum paling tepat karena nilai tukar rupiah yang mulai menguat.

"Momennya sudah bagus. Rupiah sudah mulai menguat, anggaran-anggaran pembangunan dari APBN sudah turun atau cair. Ini sudah amat bagus momennya. Jadi dengan banyak peluru ini, saya optimis pertumbuhan ekonomi akhir tahun jadi 5 persen, insaya Allah. Tahun depan bisa 6 persen, toh nanti kalau pertumbuhan ekonomi lebih banyak, kesempatan kerja lebih banyak, pemerintah bisa lebih banyak menarik pajak sebenarnya jika saja premium diturunkan harganya," ungkapnya.

Dijelaskannya, daripada pertumbuhan ekonomi seperti triwulan kedua, yang hanya sekitar 4,6, itu pemerintah mengumpulkan pajak minim sekali.Meskipun kalau premium diturunkan, laba bersih minyak itu berkurang di tengah kurs rupiah saat ini, menurutnya tidak masalah berkurang. Sebab,ada sektor imbangan seperti perpajakan untuk menopang perputaran ekonomi masyarakat. Jika sektor pajaknya digenjot maka efeknya daya beli masyarakat cukup banyak meningkat.

"Tapi saya masih optimis BBMmasih mungkin turun. Kita lihat kan, kebijakannya fleksibel sekali, ada pake1 paket2, paket3,"jelasnya. (iy)

tag: #harga bbm  #kurtubi  #partai nasdem  #pemerintahan jokowi-jk  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement