GAZA (TEROPONGSENAYAN) - Pemimpin Hamas, Ismail Haniyah mengatakan, Gaza lebih siap untuk berkonfrontasi dengan Israel jika memang diperlukan.
Pernyataan ini dikeluarkan pasca insiden meninggalnya 6 orang Palestina yang ditembak oleh tentara Zionis.
“Kami serukan penguatan dan meningkatkan persiapan untuk intifada. Ini hanya satu-satunya cara yang akan membawa kepada pembebasan,” kata Haniyah dalam khotbah Jumat kemarin di Gaza waktu setempat.
Menurut saksi mata, tentara Israel membunuh 6 orang demonstran dengan timah panas dan melukai 23 demonstran lainnya saat mereka melakukan unjuk rasa di wilayah perbatasan.
Pejabat militer Israel yang berkomentar terhadap kejadian tersebut mengatakan, sekitar 200 orang demonstran Palestina melempar batu dan membakar ban bekas dalam aksi mereka. Tindakan tersebut dibalas oleh militer Israel dengan menghadiahkan timah panas kepada 6 demonstran.
Rangkaian pembunuhan oleh Israel dan warganya
Di kota Israel sebelah selatan Dimona, seorang Yahudi menyerang dua orang warga Palestina dan dua orang Israel berketurunan Arab. Bukannya menyesali perbuatannya, Yahudi tersebut memberikan keterangan pahit kepada polisi setempat dengan nada rasisnya. “Seluruh orang Arab adalah teroris.”
Kejadian paling menghebohkan lagi adalah, seorang wanita Palestina ditembak distasiun bis di Afula, Israel.
Kejadian ini terekam dan tersebar meluas di dunia maya. Dalam kejadian itu terlihat, seorang wanita berhijab dikerubungi oleh sejumlah pasukan keamanan Israel sebelum akhirnya dia terjatuh karena ditembak oleh pasukan keamanan Israel. (Icl/TheGuardian)