Yerusalem (TeropongSenayan) - Gelombang kekerasan yang melibatkan tentara Israel terhadap warga Palestina terus meningkat.
Setidaknya, tiga orang warga Palestina dibunuh oleh pasukan keamanan Israel pada Ahad (11/10) waktu setempat. Dari tiga korban tersebut, dua diantaranya adalah anak kecil berusia 2 tahun dan 13 tahun.
Untuk melindungi warganya dari serangan balasan, pejabat Israel telah mengusulkan tentang dibolehkannya warga sipil Israel membawa senjata api.
“Saya kira semua orang harus datang dan dapatkan ijin memegang senjata,” aja Idan Albilia, seorang warga Yerusalem yang ditemui saat berada di toko senjata guna membeli senjata api pertamanya.
Baca juga :Hamas Bersiap Untuk Intifada
“Kami perlu mempertahankan diri kami. Saya kira, ini adalah satu-satunya yang akan monolong kita dalam situasi esperti ini,” tambahnya lagi.
Meganggapi situasi yang tak menend, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan, saat ini negara sedang mengalami gelombang teror yang sistematis dan propaganda busuk dari orang-orang Palestina di Tepi Barat.
Popularitas menurun
Sebuah jajak pendapat baru yang diterbitkan di Yediot Ahronot, pada Minggu kemarin menunjukan, dukungan publik terhadap kinerja Netanyahu terus merosot. (Icl/Time)