Pria itu ditembak setelah mencoba merebut pistol tentara itu dalam perkelahian, lapor media.
Peristiwanya terjadi di tengah kewaspadaan tinggi menyusul serentetan serangan terhadap Israel dan meluasnya kekerasan Israel-Palestina.
Hari Kamis (22/10/2015), dua warga Palestina ditembak setelah menikam dan melukai seorang Israel, kata polisi.
Polisi mengatakan para penyerang mulanya mencoba untuk naik bus yang membawa anak-anak sekolah sebelum kemudian menusuk seorang pria 25 tahun di halte bus di Beit Shemesh, barat Yerusalem.
Seorang penyerang tewas dan seorang lain dalam kondisi kritis, ungkap sumber-sumber Israel.
Salah Sangka
Lembaga keamanan dalam negeri Israel mengatakan salah satu penyerang adalah anggota kelompok militan Hamas, sementara yang lain sebelumnya sempat dipenjara karena membawa pisau di sebuah situs suci bagi umat Islam dan Yahudi di Hebron di Tepi Barat.
Disebutkan media, seorang Yahudi Israel menghadang dua tentara yang hendak naik bis di pusat kota Yerusalem, Kamis pagi, karena menyangka bahwa mereka adalah warga Palestina yang hendak melakukan serangan.
Sebaliknya, kedua tentara itu juga menyangka orang yang menghadangnya adalah orang Palestina yang hendak menyerang, karenanya mereka meminta KTP orang Yahudi itu.
Orang itu menolak, dan terjadilah pergumulan. Di tengah pergumulan, ia merebut senjata salah seorang tentara, lalu ditembak oleh tentara yang satu lagi.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS John Kerry menyerukan Israel dan Palestina untuk "mengakhiri semua hasutan, dan mengakhiri semua kekerasan." Hal itu dikemukakannya menjelang pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Berlin.
Kohn Kerry juga dijadwalkan berunding dengan pemimpin Palestina Mahmoud Abbas di Yordania, akhir pekan ini. (iy/bbc)