JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Tindakan intimidasi yang dilakukan oknum polisi terhadap wartawan, ternyata tak hanyata dialami koresponden SCTV-Indosiar Muhammad Subadri Arifqi. Tindakan tersebut juga dialami reporter merdeka.com, Faiq Hidayat saat meliput bentrokan antara Jakmania dengan Bobotoh di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (19/10/2015) malam.
Dalam penuturannya, polisi melarang mengambil foto penangkapan yang diduga suporter Jakmania.
"Ngapain kamu ambil foto, enggak boleh ambil foto hapus itu," ujar salah seorang polisi yang merupakan anggota TUGAS Samapta Bhayangkara (Sabhara) sambil merampas telepon genggam milik Faiq Hidayat.
Faiq pun merasa tak terima mendapat intimidasi seperti itu. Sebab apa yang dilakukan merupakan tugas seorang jurnalis yang menyampaikan fakta apa adanya.
Sebelumnya, kekerasan terhadap wartawan menimpa wartawan Radar Sulbar, Kadir Tanniewa. Ia yang hendak masuk meliput debat kandidat Pilkada Majene, bukannya diizinkan masuk. Ia malah diseret ke luar arena debat oleh oknum Polisi dan TNI. Bahkan meskipun ia mengaku dicekik dan dipukul oleh pendukung salah satu kandidat, polisi dinilainya hanya mendiamkan saja. (iy)