JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengatakan di Indonesia saat ini ada 11,5 juta penyandang disabilitas usia produktif.
Rinciannya, kata dia, 1,2 juta disabilitas kronis, 3,5 juta netra, 3 juta fisik, 2,4 juta rungu, serta 1,2 juta mental.
Keberadaan mereka, jelas Khofifah, tak bisa pandang sebelah mata. Menurutnya, jika mereka diberikan vokasional dan training, juga bisa menunjukkan prestasi luar biasa.
"Bahkan, ada staf di lingkungan Kementerian Sosial (Kemensos) penyandang disabilitas berpendidikan master dari fakultas hukum," ujar Khofifah usai membuka sosialisasi rehabilitasi vokasional dan peluncuran kurikulum Baru BBRVBD Cibinong, di Jakarta, Selasa (27/10/2015).
Misalnya, kata dia, ditunjukkan oleh anak-anak disabilitas mental yang mampu mempersembahkan medali emas pada Special Olympics World Games (SWOG) 2015 di Los Angeles yang diikuti 177 negara.
Ketua Muslimat NU ini menjelaskan, saat ini hadir pengusaha yang telah mempekerjakan lebih dari seribu karyawan penyandang disabilitas. Bahkan, kata dia, perusahaan itu baru-baru ini meminta data penyandang disabilitas untuk merekrut para pekerja baru.
Selain dikomunikasikan dengan para pemilik perusahaan tersebut, juga bisa menjadi pintu masuk dan peluang bagi para penyandang disabilitas bisa diserap pasar kerja dalam negeri.
Kalau boleh berharap, jelas Khofifah, pihaknya berharap melakukan kerja sama yang dilakukan seperti yang dilakukan di kota Nanjing, Tiongkok.
Di sana, ada 20 titik vocational training yang dipusatkan di satu gedung bertingkat. Lantai pertama garmen dimitrakan dengan korposai ini, di lantai dua dengan produk tertentu dimitrakan dengan korporasi yang lainnya.
"Bedanya, di sana para penyandang disabilitas itu bukan magang atau latihan kerja, melainkan mereka mendapatkan bayaran dari perusahaan yang bermitra tersebut," tandasnya. (mnx)