JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--‎DPR belum tentu merestui RAPBN 2016. Pasalnya, menurut Wakil Ketua DPR Fadli Zon, masih banyak yang belum clear dalam pembahasan RAPBN 2016 yang masih belum tuntas.

‎"Saya melihat (RAPBN 2016-red) masih belum final. Masih banyak hal yang belum clear. ‎Kalau pembicaraan molor atau di paripurna terjadi penolakan APBN 2016, maka pemerintah bisa menggunakan APBN tahun lalu," kata Fadli.

Dia mengungkapkan hal itu di sela-sela diskusi publik 'Setahun Jokowi-JK di Jakarta, Rabu (28/10/2015).‎‎ Menurut dia masih banyak hal yang perlu penjelasan pemerintah, antara lain tentang Penyertaan Modal Negara (PMN).

"Misalnya dana PMN (penyertaan modal negara), yang mencapai Rp 34 triliun. Kenapa besar? Kalau Century yang Rp 6 triliun saja kita ribut, masak ini kita diamkan. Artinya, ini masalah serius termasuk di APBN kita," ujar Fadli.‎

Oleh sebab itu, menurut Fadli, jika hingga 30 Oktober 2015 masih belum clear lebih baik RAPBN 2016 ditunda. Sebab, pemerintah masih bisa menggunakan APBN 2015 atau anggaran tahun sebelumnya.

Fadli menepis semua ini penyanderaan RAPBN 2016 oleh DPR. Justru, dia menuding pangkal masalah ini sebenarnya tetap di pemerintah. Karena pemerintah tidak mampu mengajukan rancangan APBN yang clear.

"Saya kira tidak ada. Bagaimana mau menyandera kalau belum selesai. Itu soal PMN salah satu yang kita tanyakan. BUMN beri kontibusi besar ke APBN bukan APBN digerogoti," tegas Fadli Zon, anggota DPR Dapil Bogor ini.(ris)