JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Komisi XI DPR Fadel Muhammad membantah bahwa pembangunan gedung baru DPR Rp 740 miliar adalah deal khusus antara DPR dengan pemerintah terkait RAPBN 2016.
Pasalnya, pembahasan RAPBN 2016 yang terjadi alot lantaran satu Fraksi yakni Gerindra menolak RAPBN 2016 lantaran Penyertaan Modal Negara (PMN) tidak realistis.
"Itu bukan deal, itu hanya program lama yang diusulkan kembali," kata Fadel saat dihubungi, Jakarta, Sabtu (31/10/2015).
Oleh karenanya, pembangunan gedung baru DPR usai masa reses nanti akan dibahas pada tingkatan tiap Fraksi. Untuk itu, hal tersebut masih bisa berubah apakah alokasi anggarannya bisa dikurangi ataupun ditolak.
"Lagi pula ini masih pembahasan, dan pencairan dananya masih membutuhkan waktu. Saya kira usai reses baru bisa diambil kesimpulan," tuturnya. (mnx)