WASHINGTON (TEROPONGSENAYAN) - Laporan terbaru dari Bank Dunia menyatakan, jika negara gagal untuk mempertahankan kebijakan dalam memerangi dampak perubahan iklim dan juga gagal dalam menyediakan jaring pengaman bagi masyarakat miskin. Maka, pemanasan global dunia akan mendorong 100 juta orang masuk ke dalam jurang kemiskinan pada tahun 2030,
Laporan yang berjudul "Shock Waves: Managing the Impacts of Climate Change on Poverty," menyebutkan, hambatan dalam mengurangi dampak kemiskinan sebenarnya lebih dipengaruhi oleh perubahan iklim seperti banjir, kekeringan, gagal panen, lonjakan harga pangan, penyakit yang ditularkan melalui air dan perubahan pola cuaca ekstrim.
“Laporan ini mengirimkan pesan yang sangat jelas bahwa mengakhiri kemiskinan tidak akan mungkin kecuali kita mengambil tindakan kuat untuk mengurangi ancaman perubahan iklim,” kata Jim Yong Kim, presiden Bank Dunia ke-12 seperti dikutip pada laman huffingtonpost, Senin (9/10).
Sebelumnya, pada bulan lalu, Bank Dunia telah memproyeksikan bahwa jumlah orang miskin diperkirakan akan turun tahun ini menjadi 702 juta, atau 9,6 persen dari populasi dunia.
Pada bulan lalu juga, Bank Dunia juga menargetkan bahwa kemiskinan akan semakin lebih sedikit pada tahun 2030.
Namun, laporan terbaru dari Bank Dunia telah menghancurkan harapan tersebut.
"Perubahan iklim yang terjadi akan sangat memukul orang miskin, dan tantangan kita sekarang adalah untuk melindungi puluhan juta orang jatuh ke dalam kemiskinan yang lebih parah karena perubahan iklim," kata Yong Kim.
Selain itu, laporan ini juga menjelaskan bagaimana perubahan iklim mempengaruhi produktivitas pertanian dan harga pangan, bencana alam seperti gelombang panas, banjir dan kekeringan, dan penyakit yang disebabkan oleh perubahan iklim. Hasil tersebut digabungkan dengan temuan dari survei rumah tangga di 92 negara.
Masih dalam laporan itu, dampak pada pertanian, akan menjadi pendorong utama orang jatuh pada kemiskinan yang lebih besar. Menurut temuan penelitian tersebut, perubahan iklim bisa menyebabkan kerugian global sebanyak 5 persen pada 2030 dan 30 persen pada tahun 2080.
Tak hanya pertanian, efek kesehatan akan menjadi pembalap kedua dalam penyumbang angka orang jatuh dalam kemiskinan. Jumlah penderita malaria bisa mencapai 5 persen, atau 150 juta orang, pada tahun 2030. (Icl/huffingtonpost)