JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pengamat politik dari Monash Institute Mohammad Nasih menganggap isu adanya pelobi dalam pertemuan Jokowi dengan Obama merupakan hal yang lumrah.
Namun, lanjut dia, akan menjadi tidak biasa jika pertemuan sekelas kepala negara harus memakai jasa pelobi seandainya hal tersebut benar adanya.
"Kalau sesama presiden mau ketemu kok masih harus ada pelobi, bisa jadi karena tidak dihitung," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Selasa (10/11/2015).
Lebih lanjut Nasih mengatakan, jika memang isu adanya pelobi dalam pertemuan Jokowi dengan Obama benar, maka, ada beberapa kemungkinan untuk membenarkan adanya pelobi tersebut.
"Ada dua kemungkinan, Jokowi masih grogi ketemu Obama atau Obama jual mahal untuk ketemu Jokowi," tandas dia.
Namun, lanjut dia, adanya isu pelobi dalam pertemuan Jokowi dengan Obama perlu juga ditelaah secara mendalam kebenaran informasi tersebut guna menghindari opini publik yang berlebihan.
"Masalahnya, isu pakai pelobi itu akurasinya seberapa?, Jangan-jangan hanya isu saja.Ya akurasi kebenaran bahwa untuk ketemu Obama harus pakai pelobi," pungkasnya.(yn)