ZURICH (TEROPONGSENAYAN) - Wakil presiden Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) Juan Angel Napout telah dijadikan tersangka kasus dugaan suap. Bahkan, dia telah ditahan di Zurich, Swiss sejak awal bulan ini.
Menurut seorang pejabat Swiss, saat ini Juan Angel telah diekstradisi ke Amerika Serikat untuk menghadapi dakwaan kasus korupsi.
Juan Angel yang juga presiden Federasi Sepakbola Amerika Selatan dituduh menerima suap jutaan dolar terkait penjualan hak marketing sejumlah turnamen di Amerika Selatan.
Dia telah mengundurkan diri setelah ditangkap dan dikenakan larangan beraktivitas dalam dunia sepakbola.
Pihak berwajib di Swiss juga mengatakan mantan presiden sepakbola Costa Rica Eduardo Li yang ditangkap di Zurich Mei lalu mencabut bandingnya atas upaya eksradisinya ke AS.
Juan Angel ditangkap pada waktu yang sama dengan penangkapan sesama wakil presiden FIFA Alfredo Hawit, pejabat pelaksana presiden sepakbola Amerika Tengah, Utara dan Karibia.
Tiga pria tersebut termasuk dari kelompok 16 pejabat tinggi atau mantan pejabat sepakbola yang didakwa oleh AS, pihak yang menyelidiki korupsi FIFA awal bulan ini.
Investigasi oleh Biro Penyidik Federal AS atau FBI diawali dengan kontroversi kemenangan Qatar untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, dan juga proses lelang Piala Dunia 2018 yang dimenangi Rusia.
Namun penyidikan kemudian diperluas pada berbagai kesepakatan yang dibuat FIFA dalam 20 tahun terakhir. Amerika mengklaim tindak korupsi itu direncanakan di AS dan bank-bank AS dilibatkan dalam proses transfer dana haram.
Presiden FIFA Sepp Blatter membantah terlibat, namun pada September lalu dia dikait-kaitkan dengan penyidikan pidana paralel yang dilakukan oleh pihak berwajib Swiss.
Dalam penyidikan AS, mantan presiden Honduras Rafael Callejas muncul di pengadilan New York dan mengaku tak bersalah.
Callejas, yang menjadi kepala negara Honduras antara 1990 dan 1994, adalah anggota komite marketing dan televisi FIFA periode sekarang.
Sementara itu di Peru, pihak berwenang memulai penyidikan atas kepala Federasi Sepakbola Peru (FPF) Edwin Oviedo dan 65 orang lainnya.
Para jaksa meneliti rekening bank dan neraca koran FPF atas kecurigaan bahwa aktivitas olahraga menjadi sarana pencucian uang.
Sedangkan di Brasil, mantan bintang sepakbola Rai dan Paulo Cezar Caju meminta Presiden Konfederasi Sepakbola Brasil Marco Polo Del Nero untuk mundur, karena dia juga didakwa di AS.
"Kami perlu lembaga yang lebih demokratis untuk membangun kembali sepakbola Brasil," kata Rai.(yn)