JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, saat ini ummat Islam di Indonesia belum menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Hal ini menurutnya ironis, mengingat Indonesia dibangun dengan saham besar umat Islam.
"Kita harus muhasabah di bidang politik kita tidak bisa menjadi tuan di negeri sendiri. Dalam banyak hal kita tidak bisa bersatu, baik itu ormas dan parpol Islam. Ketika masuk arena kekuasaan kita sering ribut akhirnya terpecah," ujar Haedar saat memberikan tausiyah dalam Zikir Nasional yang digelar di Masjid At-Tin, Jakarta Timur, pada Kamis (31/12/2015) malam.
Hal ini, kata Haedar, karena ummat Islam tidak berada dalam pusaran kepemimpinan nasional. Bahkan, menurutnya, di beberapa daerah seperti DKI Jakarta ummat Islam malah terpinggirkan.
Tak hanya itu, Haedar juga mengutip pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang pernah menyampaikan, ummat Islam di Indonesia belum bisa menguasai perekonomian.
"Seperti yang dikatakan Wapres Jusuf Kalla, dari 100 orang pengusaha ternama hanya 10 orang yg muslim. Tapi bila bicara 100 orang miskin, maka 90 orang muslim," ujarnya.
Oleh karenanya, Haedar menyebut permasalahan ekonomi yang tengah melanda ummat Islam Indonesia sebagai tantangan yang harus segera dijawab.
"Ini adalah tantangan kita sebagai ummat Islam. Mari kita lakukan semangat amal soleh yang bersifat sosial untuk membantu dan membangun peradaban. Lakukan gerakan ekonomi. Bangun semangat wirausaha. Bangun kepercayaan diri pada anak-anak kita yang akan menjadi generasi pelanjut,” tegasnya. (mnx)