JAKARTA-Lain dimulut, beda tindakan alias omong doang (omdo). Inilah tudingan Partai Amanat Nasional (PAN) kepada Presiden Jokowi karena telah mengabaikan ekonomi kreatif masuk dalam kabinet.
Padahal, menurut Ketua Fraksi PAN Tjatur Sapto Edy, saat kampanye Jokowi selalu mendengungkan pentingnya pengembangan ekonomi kreatif. Anehnya, saat menyusun kabinet malah dihilangkan.
"Ya kita akan segera melayangkan surat pada Jokowi untuk mempertanyakan hilangnya ekonomi kreatif dalam Kabinet," cetus Tjatur yang didampingi Anang Hermansyah di ruang Fraksi PAN, DPR, Selasa sore (4/11/2014).
Tjatur mengungkapkan ekonomi kreatif bisa menggerakan putaran dana mencapai trilunan rupiah. Jika saja sektor ini terus dikembangkan maka berpotensi membantu menutup kebutuhan subsidi BBM. Sehingga harga BBM tidak perlu buru-buru dinaikan.
Fraksi PAN tidak setuju dengan rencana pembentukan Badan khusus untuk menangani ekonomi kreatif. Sebab, tetap tidak memiliki kedudukan yang setara dengan Kabinet.
Jika tetap dipaksakan, Tjatur meragukan niat Jokowi terhadap sektor ini. Karena hal ini memunculkan penilaian keberpihakan Presiden Jokowi terhadap ekonomi kreatif lebih rendah dibandingkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Tapi ini belum terlambat kalau Presiden Jokowi mau mengembalikan ekonomi kreatif di kementerian Pariwisata," papar Tjatur. Anang pun mengamininya.(ris)