JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)-Presiden Joko Widodo (JKW) mengawali masa pemerintahannya dengan melakukan provokasi. Pertama, provokasi Kenaikan harga BBM yang belum apa-apa, artnya masih dalam bentuk wacana saja, sudah mendorong kenaikan harga-harga barang. Ini memicu inflasi.
Lalu, kedua, provokasi dengan meluncurkan tiga 'Kartu Sakti', yaitu Kartu Indonsia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Kartu Sakti Jkw membingungkan rakyat dan DPR karena tidak jelas dasar hukumnya, perangkatnya, anggarannya, juga mekanisme atau prosesnya.
Ketiga, provokasi yang dilontarkan pemerintahan Presiden Jokowi satu lagi adalah tak perlu diisinya kolom agama dalam kartu tanda penduduk (KTP) jika memang agama dan kepercayaannya belum ada atau tidak cocok dengan yang sudah ada. Ini jelas memicu makin bayak ajaran agama baru. Provokasi ketiga itu dilakukan oleh Mendagri Tjahyo Kumolo, Kamis lalu (6/11/2014).
Jadi hanya dalam waktu 15 hari pemerintah telah melemparkan tiiga provokasi dengan tiga isu besar atau rata-rata satu provokasi tiap 5 hari. Kalau 'konsisten' begini, How Long Can You Go Mr Presiden? (b)
Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
tag: #kritisi #pemerintah #jokowi #jkw