Berita
Oleh sahlan pada hari Selasa, 18 Nov 2014 - 13:36:07 WIB
Bagikan Berita ini :
PDIP Akui Dilema

Momen Kenaikan Harga BBM Kurang Pas

51aria bima.JPG
Aria Bima (Sumber foto : eko hilman)

JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)-Partai pengusung Presiden Jokowi mengakui keputusan pemerintah pemerintah menaikan harga BBM momennya kurang tepat.
"Mengenai timing memang tidak begitu menggembirakan, karena bukan kenaikan gaji," kata mantan Wakil Ketua Komisi VI DPR Fraksi PDIP, Aria Bima kepada TeropongSenayan di Jakarta, Selasa, (18/11/2014).

Lebih jauh Aria mengambarkan kenaikan harga BBM ibarat Indonesia mau melompat. Jadi mundur sedikit mengambil ancang-ancang untuk lompat jauh. "Sekarang tugas kita mengawasi, benar atau tidak, pengalihan subsidi ini untuk kepentingan rakyat," tegasnya.

Namun begitu, Aria memberi apresiasi yang tinggi pada Presiden Jokowi. "Saya lebih percaya karena yang mengumumkan Jokowi. Soal argumentasi kondisi fiskal dan neraca APBN itu debatable," imbuhnya

Menurut Aria, dalam jangka panjang kenaikan harga BBM akan memberi ruang pemerintah guna melakukan kerja konkret untuk kepentingan rakyat.
"Mafia migas harus benar-benar diberangus. Karena berkaitan dengan kampanye-kampanye Jokowi," tuturnya. (ec)

tag: #Mantan Wakil Ketua Komisi VI DPR  #PDIP  #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PRAY SUMATRA
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Pengprov Muaythai se-Indonesia Siap Sukseskan Program 2026

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 30 Des 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Cabang Olahraga Muaythai Indonesia resmi dibuka Ketua Umum Pengurus Besar Muaythai Indonesia (PBMI), Senin, 29 Desember 2025 di Jakarta. ...
Berita

JDF Asia Pasifik Kutuk Keras Pengakuan Sepihak Israel atas Somaliland

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Jazuli Juwaini, Presiden Justice and Democracy Forum (JDF) Asia Pasifik, mengutuk keras dan tanpa kompromi pengakuan sepihak Israel terhadap Somaliland sebagai negara ...