JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Harus ada reformasi mendasar dalam kepengurusan sepak bola di tanah air khususnya di PSSI. Prestasi yang cenderung menurun dan ambruk hingga dasar, mestinya menyadarkan para pengurus PSSI untuk tahu diri dan introspeksi, bukannya hanya diam diri dan justru menikmati.
"Kalah itu wajar, tapi kalau kalah telak melawan Philipina itu sangat tidak wajar bahkan memalukan karena dalam kondisi normal. Sepanjang sejarah Indonesia tidak pernah kalah dari negara ini," kata anggota Komisi X DPR Dadang Rusdiana kepada TeroponSenayan, Kamis (27/11).
PSSI harus kembali berbenah diri dan melakukan evaluasi yang sungguh-sungguh. Kalau perlu melibatkan pihak luar. Jangan anti kritik kalau itu tujuannya memag untuk kebaikan. Mereka harus sadar bahwa sepak bola merupakan harapan terbesar dari rakyat Indonesia. Mereka juga harus sadar belum memberikan prestasi yang membanggakan bagi rakyat.
"Benahi pola perekrutan pemain, susun jadwal yang baik jangan sampai karena alasan bersamaan dengan kompetisi nama negara dikorbankan," kata Politisi Partai Hanura itu.
Kalau kompetisi yang sifatnya hanya di dalam negeri itu jadwalnya bisa menyesuaikan. Tapi kalau ke luar dan bertanding dengan negara lain itu membawa nama negara dan menjadi harapan seluruh rakyat Indonesia. Karena itu mestinya prestasinya harus lebih baik.
Kalau perlu ambil pelatih yang benar-benar berkualitas, jangan hanya main pungut bekas pelatih dari negara lain yang sudah tidak terpakai. "Siapapun pelatihnya yang membayar tetap negara. Ambil saja pelatih yang baik. Kalau sampai pelatih sudah baik sistem rekrut pemain juga baik tapi hasilnya tidak baik, harus dicari yang lain lagi apa masalahnya," tambahnya.(ss)