JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Gerakan interpelasi yang dimotori Koalisi Merah Putih (KMP) untuk menyoal kenaikan harga BBM terus bergulir. Bahkan, menurut Desmond J Mahesa, hanya kesediaan Presiden Jokowi menurunkan harga yang bisa meredam gerakan ini.
"Kalo pemerintah menunjukkan rasionalisasinya dengan penurunan harga BBM, interpelasi nggak perlu ada. Tinggal raionalitas penurunannya berapa khan. Kemarin naik Rp 2000 per liter, nanti turunnya berapa ," kata Desmond, politisi Partai Gerindra di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (3/12/2014).
Oleh karena itu, menurut Desmond, Interpelasi menjadi keniscayaan yang tidak bisa dibatalkan lagi hingga pemerintah dapat memberikan jawaban kepada DPR alasan dari kenaikan harga BBM. Hak interpelasi yang digalang sebagain besar anggota DPR ini hampir sulit di hentikan.
"Pemerintah parameternya juga nggak jelas khan. Pemerintah belum memberikan respons menurunkan harga BBM padahal harga minyak dunia turun terus. Semakin jelas pemerintah maunya apa. Berarti memang tidak peduli dengan beban rakyat khan," imbuh pria yang juga Wakil Ketua Komisi III ini.
Desmond menolak frekuensi gerakan penggalangan dukungan tanda tangan hak interpelasi menurun. Justru ia menegaskan pihaknya akan segera menyerahkan draft rekomendasi pengajuan hak interpelasi DPR kepada pemerintah. "Mungkin sekitar tanggal 8 akan kita serahkan," ujarnya.(ris)