JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Peneliti anggaran dari Centre for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi menilai, pembelian lahan RS Sumber Waras yang dilakukan Pemprov DKI diduga ada penyimpangan.
Demikian disampaikan Uchok saat menanggapi temuan BPK terkait dugaan adanya penyimpangan dalam pembelian lahan RSWW oleh pemprov DKI Jakarta.
"Selesih ini bisa diduga sebagai mark up (penggelembungan dana, red) dalam jual beli tanah Sumber Waras," kata dia saat dihubungi TeropongSenayan di Jakarta, Selasa (17/05/20160.
Temuan BPK itu, lanjut dia, merupakan pintu masuk bagi KPK untuk mengusut kasus tersebut.
"Sudah tanahnya bentuknya HGB (hak guna bangunan), dan ada dugaan mark up lagi. Ini sungguh aneh bila KPK tidak bisa menyidik kasus ini," tandas dia.
Yang sangat disesalkan, kata dia, justru Ketua KPK sibuk mendampingi Presiden Jokowi ke Korea Selatan. Sehingga, banyak kasus terbelangkai.
"Enak jalan-jalan sambil plesiran untuk temanin presiden di Korsel dari pada fokus menuntaskan kasus di KPK. Ini ketua KPK yang tidak tahu diri dan tak tahu malu. Tidak masuk akal, masa ketua KPK kerja temanin Presiden ke Korsel," sindir dia.
Saat ditanya apakah temuan BPK soal adanya dugaan penyimpangan terkait pembelian lahan RSWW oleh pemprov DKI Jakarta adalah temuan yang valid, Uchok mengamininya.
"Benar 100 persen. Hanya orang- orang bodoh yang meragukannya. Karena punya kepentingan politik kelompok," tegas dia.(yn)