Berita
Oleh Syamsul Bachtiar pada hari Selasa, 17 Mei 2016 - 15:12:40 WIB
Bagikan Berita ini :

Setnov Jadi Ketum Golkar, Kemenangan Buat Istana

94setya-novanto1.jpg
Setya Novanto (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pengamat politik Andar Nubowo menilai, kemenangan Setya Novanto (Setnov) pada Munaslub Golkar merupakan kemenangan Istana, terutama Luhut Binsar Panjaitan.

"Ini bukti kuat bahwa Istana berhasil bekerja untuk SN (Setya Novanto). Operasi politik ini tentu menguntungkan pemerintah," terang dia saat dihubungi TeropongSenayan di Jakarta, Selasa (17/05/2016).

Dengan kemenangan Novanto, lanjut dia, Golkar berada dalam genggaman pemerintah.

"LBP (Luhut Binsar Panjaitan) tentu saja serahkan pundi-pundi politik ini untuk pak presiden. SN tampaknya lebih mudah diajak bekerja sama dengan Pemerintah di banding yang lain," kata dia.

Dengan merapatnya Golkar ke pemerintahan, maka, Keuntungan Jokowi tentunya antara lain stabilitas politik dan kebijakan Pemerintah.

"Pemerintah dapat dukungan parpol besar dan juga SDM yang handal. Bagi Golkar, tentu, bisa berkarya dan ikut membangun bangsa negara secara langsung. Sebab, doktrin Golkar itu karya dan kekaryaan. PG pandai memerintah. Tetapi tidak mampu menjadi oposisi. Eksperimen KMP di awal-awal gagal total. Hasrat berkuasanya tinggi. Bagi PG, kadernya bisa masuk jadi menteri. Saya yakin, setelah Munaslub tidak lama lagi akan ada reshuffle kabinet jilid 2," ungkap dia.

Menurutnya, Golkar bisa menjadi Kapal Pesiar bagi Jokowi untuk kepentingan politik jangka pendek menengah dan panjang di tengah kerenggangan hubungan dengan partai pendukung (baca PDIP), sekaligus membuat posisi Jokowi tidak hanya menjadi petugas partai tertentu.

"Jokowi bisa cukup kuat posisinya di antara partai pendukung utama. Sebaliknya ini kekalahan JK. Harapannya, Jk dapat memenangkan Akom, sehingga dia punya bargaining politik sebagai wapres vs Jokowi (atau LBP). Tentu istana tidak ingin hal itu terjadi," terang dia.

Yang terjadi, kata dia, Ini kemenangan kekuatan uang dan politik atas politik moral dan visi.

"Operasi politik dan uang yang konon kabarnya hingga milyaran perorang benar-benar belum bisa hilang dari tradisi Golkar. Ini juga bukti bahwa Komite Etik tidak bekerja maksimal," tandas dia.

Sebaiknya, lanjut dia, Setnov harus merangkul kubu lainnya.

"Saya kira, karakter Setnov bukan orang yang suka bermusuhan. Dia suka merangkul dan bekerja sama. Toh terlihat dengan dil dil politik yg dibangun bersama caketum lainnya di arena Munaslub. Akom pesaing terkuatnya justru legowo dgn kemenangan SN. Secara internal, SN mungkin bisa meny atu padukan Golkar yg terpecah. Tetapi lagi lagi tergantung gaya kepemimpinan SN nanti. Kita akan lihat," pungkas dia.(yn)

tag: #golkar  #setya-novanto  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
Dompetdhuafa X TS : Qurban
advertisement