JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Usulan pembentukan Panja Sonangol dicegah oleh kubu pemerintah. Karena itu dianggap terlalu kecil. "Saya minta jangan berhalusinasi, karena Sonangol itu baru wacana,’’ kata anggota Komisi VI DPR F-PDIP, Hendrawan Supratikno kepada TeropongSenayan di Jakarta, Selasa (16/12/2014).
Menurut Hendrawan, pembentukan panja tersebut dinilai belum perlu. Selain dianggap mengada-ngada, juga tidak menyentuh sasaran. "Sonangol itu hanya bagian kecil dari Tata Kelola Migas yang dipimpin Faisal Basri," kata guru besar FEUI.
Hendrawan justru mengusulkan sebaiknya mendorong Panja Reformasi Tata Kelola Migas, sehingga bisa tandem dengan tim yang dipimpin Faisal Basri. Tujuannya, agar dukungan politik terhadap Komite Reformasi Tata Kelola Migas jadi bulat.
Sementara itu anggota Komisi VII DPR Fraksi PPP Ahmad Farial mengatakan meskipun harga minyak dunia turun hingga US$68/barel, maka tidak otomatis harga BBM di dalam negeri turun. Alasannya, kata Farial, harus hitung dulu mulai Januari – Desember 2014, berapa harganya. "Jadi, tak perlu ada penjelasan dari pemerintah sekarang, nanti saja setelah reses, bulan Januari 2015. Berapa harga rata-rata minyak dan berapa subsidinya. Dari situ kita baru minta penjelasan dari pemerintah,’’ imbuh Farial. (ec)