JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Dukungan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal menurun sebesar 2% jika pemilihan presiden (pilpres) dilakukan saat ini. Hal itu terungkap dari hasil jajak pendapat Cyrus Network tentang tingkat kepuasan publik terhadap jalannya roda pemerintahan Jokowi-JK semenjak dilantik 20 Oktober 2014 lalu.
"Pemerintah perlu bersikap hati-hati, pasalnya persentase masyarakat yang tidak memilih Jokowi-JK (juga) cukup besar dan cenderung bersikap jauh lebih kritis dalam mengamati setiap kebijakan pemerintah," kata Direktur Eksekutif Cyrus Network Hasan Nasbi Batupahat di The Twenty Bar & Bistro, Jakarta, Minggu (21/12/2014).
Namun begitu, lanjut Hasan, survei yang dilakukan selama periode 1-7 November 2014 itu menyatakan mayoritas publik yakin jika pemerintahan Jokowi-JK mampu membawa kesejahteraan bagi rakyat, khususnya masyarakat kecil.
"Sebanyak 70% responden yakin bahwa Jokowi-JK dapat membawa kesejahteraan. Meskipun masih ada masyarakat yang menolak kebijakan (pemerintah) menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM)," bebernya. Survei tersebut dilaksanakan terhadap 1.220 responden di 33 provinsi di Indonesia.
Diketahui, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam Pilpres 2014 lalu meraih suara terbanyak. Keduanya meraih 70.997.833 suara (53,15%). Sementara pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa meraih 62.576.444 suara (46,85%), terpaut 8.421.389 dari pasangan Jokowi-JK. (yn/b)