JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – DPP Partai Gerindra bakal mengumumkan nama bakal calon gubernur yang diusung pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Nama Sandiaga Uno disebut-sebut yang paling berpeluang.
Sebelumnya, Gerindra menggadang tiga nama. Yakni Sandiaga Uno, Sjafrie Sjamsoedin, dan Yusril Ihza Mahendra. Belakangan, rumor di internal DPD Gerindra DKI Jakarta menyebutkan nama Sandiaga Uno berada diposisi terdepan untuk dipilih oleh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Sandiaga berhasil mencuri perhatian Prabowo karena selama beberapa bulan terakhir telah bekerja keras melakukan sosialisasi dan menyapa warga Ibu Kota.
Saat dikonfirmasi TeropongSenayan, Ketua Tim Penjaringan Bakal Calon Gubernur (Bacagub) DPD Partai Gerindra DKI, Syarif tidak membantah. Bahkan, dia membenarkan bahwa Sandiaga berpeluang besar untuk dijagokan PADA Pilkada 2017 guna mengalahkan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Pernyataan Syarif bukan tanpa alasan. Menurutnya, hingga kini Sandiaga Uno adalah bacagub Gerindra yang paling aktif menyosialisasikan diri. Dia juga memuji karena Sandiaga merupakan salah satu kader terbaik partai yang sudah siap 'dihibahkan' kepada Ibu Kota.
"Harus diakui, Pak Sandi (Sandiaga Uno) itu ibaratnya start terdepan. Beliau seperti berusaha untuk terus leading dan melaju sendirian menyapa warga DKI di akar rumput," kata Syarif, saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (2/7/2016).
Dari tiga nama bacagub yang diajukan ke DPP, hanya Sandiaga Uno yang telah mengunjungi 187 titik kelurahan.
“Juli targetnya mengunjungi 267 titik kelurahan. Ini merupakan langkah yang cepat, dan saya yakin tidak ada yang bisa mengejarnya," ujar Syarif.
Namun demikian, Syarif mengaku tak mau mendahului takdir. Karena menurutnya, dipilih atau tidaknya Sandiaga Uno sepenuhnya ada di meja DPP Gerindra.
"Kalaupun Pak Sandi yang dipilih, nanti keputusan maju atau tidaknya beliau menjadi gubernur juga tergantung keputusan partai koalisi,” jelasnya.
"Terpenting, kami (Gerindra) tidak mematok apakah menjadi gubernur atau menjadi wakil gubernur. Kalau soal itu masih perlu dibahas dengan teman-teman (koalisi) di partai lain," tambahnya. (plt)