JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Keterlibatan kaum perempuan di dunia politik saat ini dinilai sudah mulai berkembang. Bahkan keberadaan kaum hawa di parlemen sudah terasa kontribusinya. "Gus Dur lah orang pertama yang mengusulkan 30% keterlibatan perempuan di partai politik," kata anggota DPR dari F-PKB Anna Muawanah usai menghadiri haul kelima pendiri PKB, KH. Abdurrahman Wahid di Jakarta, Selasa (23/12/2014).
Menurut Anna, saat ini cukup dirasakan adanya partisipasi perempuan di seluruh aspek kehidupan di Indonesia. "Itu masa Gus Dur menjabat sebagai Ketua umum Dewan Syuro PKB," tambah dia lagi.
Lebih lanjut Anna menjelaskan Gus Dur selain dikenal sebagai sosok yang memperjuangkan kaum minoritas, juga gigih memperjuangkan hak-hak kaum perempuan. "Gus dur memberikan ruang di level politik, sosial, dan ekonomi juga dalam berpikir tentang peta kebangsaan," imbuh Anna.
Di PKB, lanjut Emma, Gus Dur merupakan orang pertama yang mendirikan badan otonom khusus perempuan sebagai organisasi sayap partai berlambang PKB. "Waktu itu namanya Pergerakan Perempuan Kebangkitan Bangsa (PPKB). Gus Dur yang pertama mengusulkan untuk dimasukkan ke dalam AD/ART partai," tuturnya.
Dan di situ, lanjut Anna, PPKB mempunyai suara ad hoc di dalam kebijakan-kebijakan partai. "Jadi menurut saya dalam tataran demokrasi, untuk partisipasi perempuan, Gus Dur lebih awal dibanding tokoh partai-partai lain di dalam kaitannya dengan perjuangan partisipasi perempuan," pungkasnya. (ec)