JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Sangat disayangkan Partai Golkar yang politisinya dikenal lihai berpolitik ternyata bisa dengan mudah dihancurkan seperti sekarang. Yang lebih disayangkan lagi, penghancuran ini semata-mata hanya berlatar belakang kekusaan dan uang saja.
"Ini tidak lebih dari rebutan kekuasaan dan ujung-ujungan bisa jadi karena soal uang," kata pengamat politik dari Martapura Institute, Bonnie Setiawan yang dihubungi TeropongSenayan, Senin (29/12).
Dikatakan, sekelas Partai Golkar, mestinya politisinya tidak lagi bermain di area seperti ini karena terlalu rendah bagi partai sebesar Golkar. Tapi kenyataannya politisi Golkar tidak ada bedanya dengan politisi partai lain.
"Kelasnya Partai Golkar mestinya sudah lebih tinggi dalam bermain politik. Tapi ternyata bisa juga di hancurkan oleh orang-orang yang haus dengan kekuasaan dan uang," kata Bonnie lagi.
Bonnie menyayangkan Agung Laksono yang sudah malang melintang sebagai politisi senior ternyata terpengaruh hingga akhirnya partainya menjadi korban.
Memang, kata Bonnie, dari pengalaman yang lalu-lalu, Agung Laksono selain sebagai politisi senior juga punya pengalaman membuat organisasi tandingan.
"Dulu punya pengalaman membuat Kosgoro 57. Tapi tentu saja beda alasan kalau kali ini dia menjadi ketua umum partainya. Saya kira bersama pendukungnya dia punya alasan tersendiri hingga menjadi pendukung pemerintah," jelasnya.
Perbedaannya jelas kalau dibandingkan dengan Golkar pimpinan Aburizal Bakrie yang berada di Koalisi Merah Putih (KMP) karena berada di luar pemerintahan. "Karena mendapat dukungan pemerintah Agung merasa di atas angin," kata Bonnie lagi.(ss)