JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Sepuluh tahun bertahan sebagai penyerang kebijakan pemerintah, kali ini para politisi PDI Perjuangan benar-benar berusaha jadi benteng pemerintah. Misalnya, dalam penentuan kebijakan bahan bakar minyak (BBM) para politisi PDI Perjuangan menahan segala gempuran dari berbagai penjuru.
"Tidak ada pencitraan pemerintah dalam penurunan harga BBM. Ini murni karena harga minyak dunia turun terus," kata Sekretaris Fraksi PDI Perjunagan Bambang Wuryanto, Jumat (2/1).
Kalau pun saat penetapan kenaikan harga BBM Rp 2.000 per liter 17 November 2014 lalu harga minyak dunia sudah rendah, tetapi tidak serendah saat ini. "Karena harganya turun terus, ya perlu diturunkan. Makanya penurunannya tidak sampai Rp 2.000 atau sebesar kenaikannya saat itu," kata Bambang.
Bambang menjelaskan bahwa kewenangan mengatur soal harga ini merupakan domain pemerintah sehingga tidak perlu dikonsultasikan ke DPR. "Tapi nanti setelah reses pasti juga akan dijelaskan alasannya termasuk hitungan-hitungannya. Jadi nggak ada masalah," kata anggota Komisi VII DPR ini.
Anggota Komisi XI DPR dari PDI Perjuangan Maruara Sirait menilai kebijakan pemerintah ini langkah baik dan sesuai harapan masyarakat. "Ini hasil blusukan Pak Jokowi sehingga mendengar harapan rakyat," katanya.
Dengan penurunan harga BBM itu diharapkan daya beli masyarakat meningkat. Dia juga berharap pemerintah segera memperbaiki infrastruktur agar distribusi barang bisa cepat dan lancar sehingga beaya transportasi jadi murah.(ss)