Berita
Oleh Syamsul Bachtiar pada hari Jumat, 02 Jan 2015 - 10:30:15 WIB
Bagikan Berita ini :
Bahan Pokok Terlanjur Naik

Penurunan Harga BBM Tidak Meringankan Beban Rakyat

78subsidi bbm.jpg
SPBU Melayani Konsumen dari BBM Impor (Sumber foto : Mulkan Salmun/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Langkah pemerintah menurunkan harga BBM menjelang pergantian tahun hanya bertujuan menarik simpati rakyat. Namun, sesungguhnya keputusan itu tidak mampu meringankan beban rakyat sebab harga-harga kebutuhan pokok sudah terlanjur naik akibat ulah Presiden Jokowi menaikkan harga BBM pada bulan November 2014.

"Apakah rakyat kecil menikmati penurunan harga BBM ini? Apakah dengan turunnya harga ini pemerintah juga menurunkan ongkos angkutan umum? Apakah juga harga-harga bahan pokok dipasar? Sepertinya tidak sama sekali. Jadi manfaatnya buat rakyat kecil apa?" ujar Ferdinand Hutahaean Direktur Energy Watch kepada TeropongSenayan di Jakarta (2/1/2015) di Jakarta.

Ferdinand justru menilai kebijakan penurunan harga BBM yang telah diumumkan tak lebih sebagai kebijakan reaktif, yang kesannya pro rakyat tapi memboncengi liberalisasi harga BBM. Sebab kebijakan yang diputuskan Kabinet Kerja pimpinan Presiden Jokowi saat tutup tahun 2014 malah membuat pasar produk BBM semakin liberal dengan dihapuskannya subsidi untuk Premium.

Padahal kenaikan harga BBM sekitar dua bulan lalu telah dibayar mahal bahkan dengan nyawa mahasiswa dalam sebuah bentrokan demontrasi di Sulawesi Selatan. "Nyawa seorang demonstran seakan tidak berarti apa-apa," ujar Ferdinand. Dia juga kembali mengingatkan bahwa penurunan harga BBM ini adalah materi yang diperjuangkan para mahasiswa saat demontrasi yang berujung bentrokan dengan apatar keamanan.

Ferdinand, mengecam Presiden Jokowi tidak memiliki perencanaan yang matang dalam mengambil kebijakan." Kenaikan harga dan penurunan harga BBM ini bagi kami adalah kebijakan reaktif yang sporadis, tanpa perencanaan matang. Apa langkah strategis pemerintah jika harga minyak dunia kembali melonjak naik? Apakah akan membiarkan rakyat menghadapi gejolak fluktuasi pasar minyak dunia?," papar Ferdinand.

Menurut dia, sebaiknya pemerintah fokus membangun kilang BBM dan jaringan pipa gas. Tujuannya agar tidak bergantung impor BBM. Selain itu sebagian masyarakat dialihkan mengonsumsi bahan bakar gas. Langkah ini lebih strategis dalam mewujudkan ketahanan energi dibanding mengutak-atik harga.(ris)

tag: #SPBU  #BBM  #Ferdinand  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement