JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Tuding bertubi-tubi mengarah kepada Kepala Staf Presiden (KSP) Teten Masduki yang mengatakan APBN ambruk jika PT Freeport Indonesia distop. Kali ini dia dituding melecehkan bangsa dan bodoh.
Tudingan dan penilaian itu diungkapkan Direktur Eksekutif Energi Watch Indonesia (EWI), Ferdinand Hutahaean. Menurut mantan pendukung Jokowi ini, Teten telah mengeluarkan pernyataan ngawur dan ngasal.
"Teten enggak paham substansi masalah dalam perpanjangan operasi Freeport (PT Freeport Indonesia-red) ini, makanya bikin statement yang asal dan ngawur," kata Ferdinan saat dihubungi di Jakarta, Jumat (23/10/2015).
Meski demikian Ferdinand menengarai Teten telah menggiring opini agar kontrak Freeport segera diperpanjang tanpa melihat kepentingan bangsa dan negara atas manfaat dan pengusahaan sumber daya alam.
Selain itu, menurut Ferdinand, pernyataan Teten tersebut tidak ada kaitannya dengan pertemuan presiden Jokowi dengan James Moffet. Namun hanyalah pernyataan yang tidak jelas arah dan tujuannya.
"Terlepas ini ada kaitannya pertemuan Moffet di istana atau tidak, tapi yang jelas bahwa Teten sedang menunjukan kebodohannya dan menghina bangsa ini seolah-olah tanpa Freeport kita akan bangkrut," tandas Ferdinand.
Menurut Ferdinand pernyataan tersebut murni sikap pribadi Teten dan bukan atas arahan presiden. Patut diduga Teten punya kepentingan tertentu sehingga dia menyampaikan sesuatu yang salah dan tidak tepat.
Menurut Ferdinand kontribusi Freeport terhadap negara tidak begitu signifikan. Sehingga jelas salah besar jika APBN akan ambruk jika Freeport keluar dari Indonesia atau diberhentikan operasionalnya mengeduk tambang di Papua.
"Artinya dari APBN kita yang sekitar Rp 2000 triliun. Teten tidak paham Freeport menyumbang berapa. Pemasukan dari Freeport cuma sekitar USD 1 M/tahun atau sekitar Rp10 triliun. Masa gara-gara Rp10 triliun terus APBN kita collaps? Inilah bodohnya Teten," sindir dia.(ris)