JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Wakil Sekjen PPP Syaifullah Tamliha melihat islah partainya tergantung dari kubu Djan Faridz. Tapi jika posisi Djan masih menjadi bayangan dan seperti boneka dari Suryadharma Ali, maka upaya islah tidak akan tercapai.
"Saya melihatnya masih seperti jadi boneka, sehingga kalau posisinya masih seperti itu, islah di PPP tidak akan pernah tercapai," katanya menjawba pertanyaan usai rapat paripurna di Gedung DPR, Senin (12/1).
Menurut dia, konflik PPP yang tidak kunjung selesai dipastikan akan mempengaruhi suara partai pada Pemilu 2019 yang akan datang. Apalagi kalau konfliknya sampai baerlarut-larut hingga menjelang pemilu. "Pasti suara partai akan terpengaruh jika tidak segera bisa diselesaikan," tambahnya.
Dia sebenarnya berharap, kedua kubu ini mengedepankan kepentingan partai dan mencari jalan terbaik dengan cara islah. Kedua pihak harus menyadari bahwa konflik berkepanjangan hanya membuat partai makin berat dalam bersaing di Pemilu 2019 nanti. "Saat kita pecah pasti kondisi kita kian parah menghadapi pemilu, sebaliknya akan baik kalau kita bersatu," tambahnya.
Dua kubu, lanjut Tamliha, memang harus menunjuk juru runding siapapun dia yang dipercaya dan membawa kebaikan. "Mau Pak Din Syamsudin atau Pak Said Aqil itu bagus. Yang penting tujuannya adalah menyelesaikan masalah di PPP," tambahnya.(ss)