Berita
Oleh Alfian Risfil Auton pada hari Selasa, 25 Okt 2016 - 23:07:47 WIB
Bagikan Berita ini :

Dugaan Penistaan Agama, Akbar : Ahok Bicara yang Bukan Wilayahnya

55akbar.jpg
Ketua Majelis Penasihat Korps Alumni HMI (KAHMI) Nasional, Akbar Tandjung (Sumber foto : ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Majelis Penasihat Korps Alumni HMI (KAHMI) Nasional, Akbar Tandjung mengajak masyarakat untuk memaafkan Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) atas pernyataannya yang menyinggung umat Islam.

Menurutnya, masyarakat muslim perlu memaafkan calon incumbent di Pilkada DKI tersebut yang sudah mengaku bersalah dan meminta maaf.

"Sebagai umat Islam kita harus memaafkan, dia (Ahok) kan sudah m‎eminta maaf, sudah mengaku bersalah. Yasudah selanjutnya kita serahkan kepada masyarakat, biar rakyat yang menilai," kata Akbar kepada TeropongSenayan, di Jakarta, Selasa (25/10/2016).

‎Meski begitu, Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini mengaku paham betapa semua umat muslim di Indonesia telah disakiti hatinya oleh pernyataan Ahok, terkait perkataanya yang mengutip Alquran surat Al Maidah ayat 51.
‎‎
"Nampaknya Ahok memang telah salah menyampaikan sesuatu yang bukan menjadi wilayahnya,"‎ ungkap mantan ketua DPR RI ini.

Untuk itu, Akbar pun meminta eks Bupati Belitung Timur itu untuk tidak asal bicara dan mengangkat isu SARA dalam perebutan kursi DKI-1 pada Pilkada DKI 2017.‎

Akbar juga mengingatkan agar semua calon kandidat gubernur dan wakil gubernur yang maju di Pilkada DKI 2017 tidak lagi menyinggung soal agama yang berujung pada sentimen SARA. ‎

Menurutnya, para kandidat harus menghindari kampanye hitam yang berpotensi mengganggu kerukunan umat beragama dan memicu kerusuhan antargolongan.

Gubernur DKI Jakarta Ahok sebelumnya ngotot tidak merasa pernah menghina ayat suci Alquran. Video berisi ucapannya yang menyebut Surat Al Maidah ayat 51 saat kunjungan kerja di Kepulauan Seribu itu telah disalahgunakan oleh sejumlah orang.
Ahok mengatakan video itu sengaja dipotong-potong dan tidak ditampilkan secara utuh.‎

Menurutnya, penyebutan Surat Al Maidah ayat 51 itu karena ayat tersebut kerap digunakan oleh lawan politik untuk menyerangnya. Ia menyebut kondisi tersebut sudah terjadi sejak ia pertama kali terjun di dunia politik pada 2003 di Belitung Timur.‎ (plt)

tag: #ahok  #akbar-tanjung  #penistaan-agama  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement