JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Politisi Partai Golkar Ridwan Bae kecewa berat atas sikap Menteri Jonan tak melayani undangan Rapat Kerja (Raker) Komisi V DPR. Akibatnya, agenda Raker yang sudah dijadwalkan diubah menjadi Rapat Dengar Pendapat (RDP).
"Jonan maunya apa sih? Saya tidak marah, cuma bingung dengan sikapnya (Jonan-red)," ujar Ridwan Bae diluar ruang rapat Komisi V yang berlokasi di gedung KK V, DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (13/1/2015). Dia mengungkapkan agenda Raker dimaksudkan untuk membahas kisruh pengelolaan penerbangan di tanah air.
Menurut Ridwan, Komisi V membutuhkan kehadiran Jonan untuk mendengarkan langsung ruwetnya pengaturan penerbangan. Bukan selevel staf Kemenhub atau pelaku penerbangan atau maskapai. "Yang kita butuhkan Menhub Jonann. Kalau manajemen PT Angkasa Pura I kan hanya menangani traffic service (pelayanan lalu lintas udara-red)," kata Ridwan.
Dimata Ridwan, Menteri Jonan membingungkan. Tidak bisa bekerja secara terstruktur dengan baik. Selain itu juga tidak memiliki strategi dan prioritas yang jelas. Langkah-langkahnya lebih banyak dilakukan spontan dan mendadak. Sehingga tak mengherankan beberapa kebijakan dan keputusan yang dilakukan justru hanya menimbulkan kebingungan dan kontroversi ditengah masyarakat.
Menteri Jonan memilih pergi ke Pangkalan Bun ketimbang meladeni undangan Raker Komisi V. Sehingga, agenda Raker diubah menjadi RDP dengan kehadiran Kepala Basarnas, Investigator KNKT, Presiden Direktur PT Indonesia Air Asia serta sejumlah pejabat dilingkungan Kemenhub.(ris)