JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Meski telah jadi tersangka kasus penistaan agama, Gubernur DKI nonaktif Basuki T Purnama (Ahok) kembali melontarkan pernyataan kontroversial.
Dalam wawancara dengan Australian Broadcasting Corporation News (ABC News), Ahok menuding bahwa massa aksi 4 November dibayar per orang Rp 500 ribu.
Tudingan itu membuat Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak bereaksi. Ia heran dengan sikap Ahok yang kerap menebar kebencian dan fitnah.
"Pak @basuki_btp anda kenapa tak berhenti menebar kebencian dan fitnah? Menuduh tnp henti," tulis Dahnil dalam akun twitternya, @Dahnilanzar, Jumat (18/11/2016).
Padahal, lanjut dia, pihaknya ingin menurunkan tensi kegaduhan terkait kasus Ahok.
"Ternyata. Lisan ugal2an ahok tdk stop menebar kebencian dan fitnah. Berulang," ujarnya.
"Lisan ahok memang tak kenal rambu akhlak. Dia tabrak semua norma. Fitnah baru dg nyebut terima 500 rb dan Islam garis keras, melukai kt lagi."
Dahnil menuturkan, ketika semua pihak berusaha mengurangi kebisingan protes terhadap ahok, dengan sepenuhnya menyerahkan kepada proses hukum, mantan bupati Belitung Timur itu justru menyebarkan fitnah baru.(yn)