JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo langsung menanyakan target produksi 2015 hingga 2019 kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Menurut Edhy hal itu penting guna memperkuat cadangan atau stok pangan nasional.
"Hal itu sangat penting, kalo gak gitu nanti kita tidak bisa makan gimana?," kata Edhy Prabowo Ketua Komisi IV di gedung KK IV komplek parlemen, Jakarta, Senin (19/1/2015). Saat memimpin rapat kerja (Raker) dia didampingi Wakil Ketua Komisi IV yaitu Viva Yoga Mauladi, Titiek Soeharto, E Herman Khaeron, dan Ibnu Multazam.
Sedang Menteri Pertanian ditemani oleh pejabat eselon I Kementerian Pertanian. Diantaranya Dirjen Holtikura, Dirjen Perkebunan, Dirjen Peternakan, Dirjen SDM, Sekjen Kementerian Pertanian, Dirjen Hasil Penanganan Pangan, Dirjen Karantina Pertanian dan Kepala Litbang Pertanian. Serta beberapa staf Kementan lainnya.
Pada raker yang dihadiri oleh 24 dari 50 anggota Komisi IV yang terdiri dari Fraksi Partai Golkar, Demokrat, PDI Perjuangan Gerindra, PKB, Hanura, NasDem, PPP, PKS, dan PAN itu Edhy Prabowo juga mengungkapkan bertujuan untuk meminta penjelasan terkait subsidi pupuk serta alokasi dana khusus, evaluasi anggaran 2014, hasil pemeriksaan BPK 2014, APBNP 2015, dan arah kebijakan 2015 sampai 2019.
Menanggapi hal tersebut Menteri Pertanian mengatakan bahwa di tahun 2015 dirinya akan fokus untuk mewujudkan kedaulatan pangan secara mandiri, meningkatkan produksi pangan dalam negeri, dan mensejahterahkan petani serta nelayan. "Kita dalam waktu dekat ini akan memperluas ruang pertanian, dan sektor irigasi yang saat ini masih kurang," ujarnya.
Anggota Komisi IV dari Fraksi PAN Indira Chunda Thita Syahrul sangat mendukung langkah Menteri Pertanian untuk melakukan swasembada pangan di tahun 2015 ini. Untuk itu Banggar DPR dalam waktu dekat ini akan menggelontorkan dana sebesar 32 triliun guna menyukseskan program-program Kementerian Pertanian.
"Kita dukung, tapi saya minta subsidi pupuk dan benih tidak hanya banyak dihulu namun juga harus dihilir. Serta nanti saat panen para petani ini harus mendapatkan yang adil dalam penjualan hasil pertaniannya," pungkasnya.(ris)
