JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Ulah Kepala Bappenas Andrinof Chaniago yang disebut-sebut membatalkan komitmen dengan pemerintah Jepang perlu diwaspadai. Pasalnya, langkah ini bisa sangat merugikan Indonesia dalam jangka panjang.
"Itu akan sangat negatif (implikasinya bagi Indonesia-red)," ujar Fadel Muhammad, Ketua Komisi XI DPR RI kepada TeropongSenayan, Kamis siang (22/01/2015) di Jakarta. Komisi XI adalah mitra kerja Bappenas dalam hubungan antara pemerintah dengan DPR.
Fadel dimintai tanggapan atas informasi yang berkembang dilingkungan Bappenas. Andrinof yang baru sekitar dua bulan menjadi Kepala Bappenas mengambil tindakan menghentikan komitmen kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan Jepang.
Padahal perjanjian kerjasama untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur itu sudah ditandatangani oleh wakil ke dua pemerintah. Para pejabat di Bappenas yang menangani kerjasama ini gerah atas ulah Andrinof yang berlatar belakang ilmu politik ini.
Lebih meresahkan, Andrinof-yang juga dikenal sebagai pendukung Jokowi saat memimpin lembaga survey ini-mengalihkan kerjasama itu ke pemerintah China. Bahkan khabarnya, Andrinof bersama Menko Perekonomian Sofyan Djalil akan ke China pekan depan.
Inilah yang ingin diingatkan Fadel Muhammad. Pasalnya, Jepang sudah sejak lama menjadi salah satu negara donor yang membantu pembiayaan pembangunan Indonesia. Pembatalan dan pengalihan kerjasama Jepang ke China bisa memperburuk Indonesia
Pendapat senada sebelumnya juga disampaikan oleh Jazilul Fawaid, anggota Badan Anggaran DPR yang juga politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Jazilul menegaskan Kepala Bappenas tidak boleh seenaknya menghentikan komitmen yang sudah diteken.
Seperti Fadel, Jazilul juga mengatakan penghentian komitmen kerjasama secara tiba-tiba itu merugikan Indonesia. "Kalau di tengah jalan dihentikan, saya khawatir akan mengganggu pembangunan. Jadi ini benar-benar harus dipertimbangkan," ujar Jazil, kemarin.(ris)