BOGOR (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Dewan Pimpinan Nasional Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Ade Komarudin menghadiri satu tahun wafatnya Suhardiman di pemakaman keluarga Evergreen Village, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Selasa (13/12/2016).
"Kita mengenang pak Suhardiman sebagai sosok yang mewariskan sesuatu yang besar, bukan hanya SOKSI, tetapi juga hal-hal lain yang telah beliau lakukan untuk negeri ini," kata politikus Partai Golkar yang akrab disapa Akom itu di pemakaman tersebut.
"Beliau adalah tokoh yang menurut saya yang paripurna. Selain juga guru karena beliau lulusan SPG (Sekolah Pendidikan Guru), sebagai pendidik, beliau wariskan itu ke dalam SOKSI. Bukan hanya mendidik kader SOKSI secara khusus namun juga untuk bangsa ini," kenangnya.
Akom menceritakan, almarhum Suhardiman selalu mengajarkan kepada dirinya dan kader SOKSI lainnya soal pentingnya olah rasa, olah jiwa, dan olah akal agar menjadi manusia yang punya integritas dan konsistensi dalam berpolitik.
"Bagaimana kapitalisme dominan dan pengaruhi dunia politik saat ini, ini sudah beliau sampaikan jauh-jauh hari kepada saya yang akhirnya terjadi saat ini. SOKSI dan HMI pada saat itu, ingin dibubarkan oleh komunisme di Indonesia, karena jelas SOKSI dan HMI yang melawan paham komunisme agar tidak bangkit di Indonesia," paparnya.
Selain itu, peringatan ini juga diagendakan untuk menyampaikan keinginan para kader SOKSI untuk mengajukan Prof. Suhardiman sebagai pahlawan nasional.
"Kita akan memperjuangkannya. Gusdur, Soeharto, Lafran Pane, hingga hari ini juga belum mendapatkan gelar pahlawan nasional. Maka dari itu kita harus perjuangkan dan ingatkan terus ke pemerintah," ujarnya.
Di depan hadirin, alim ulama dan juga ratusan anak yatim piatu yang diberi santunan oleh SOKSI itu, Akom meminta agar terus mendoakan almarhum Suhardiman.
"Terakhir saya minta keikhlasan seluruh hadirin yang hadir hari ini untuk mendoakan beliau agar iman dan Islamnya diterima Allah SWT," tutupnya.
Selain Akom, hadir pula tokoh-tokoh pemuka SOKSI lainnya seperti Thomas Suyatno, TB Iman Aryadi, juga putra almarhum Suhardiman yaitu Bobby Suhardiman, beserta jajaran pengurus Dewan Pimpinan Nasional SOKSI dan 29 Ketua dan Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah tingkat Propinsi SOKSI
(Depidar SOKSI).
Suhardiman sendiri merupakan pendiri Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) yang meninggal dunia pada hari Minggu, 13 Desember 2015.
Sejak 1948, Suhardiman sudah bertempur menyerahkan jiwa raganya bagi tanah air. Semboyan SOKSI, yaitu "Maju Terus Pantang Mundur", terpatri dalam diri para kadernya. Itulah yang membuat hingga hari ini SOKSI masih bertahan dan berjuang untuk bangsa dan negara.(yn)