JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Wakil ketua Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Thohir menilai, rendahnya serapan belanja APBN 2016 jelang tutup buku dipicu kekhawatiran anggaran tak tepat sasaran.
"Mungkin karena kehati-hatian pemerintah terhadap penggunaan APBN. Saat ini sedang giat-giatnya pemerintah menegakkan wibawa melalui Good Coperate Governance, sehingga banyak pelaku anggaran waspada dengan tingkat kehati-hatian yang tinggi," kata politisi PAN ini di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (15/12/2016).
Ditanya ada-tidaknya dampak di balik rendahnya serapan anggaran belanja, Hafisz mengatakan, ada.
"Pasti berdampak dong. Karena tidak mungkin sisa anggaran dikebut dalam sebulan," ungkap mantan ketua Komisi VI DPR RI ini.
Tak hanya itu, lanjut dia, ada beberapa dampak menyusul rendahnya serapan anggaran belanja tahun ini.
"Pertumbuhan ekonomi akan terkoreksi. Target-target makro akan terkoreksi. Tidak tercapai target 5.2% sebagaimana UU APBN 2016. Semoga saja target gini rasio masih bisa tercapai. Juga target pertumbuhan tenaga kerja," terang dia. (plt)