JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menemui pimpinan DPR, di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (11/1/2017). Dia meminta bantuan kepada pimpinan DPR RI untuk menyampaikan ke pihak terkait bahwa aksi Gerakan Nasional Penyelamat Fatwa-MUI yang digelar pada 2 Desember 2016 lalu bukan gerakan makar.
"Kita mnta bantuan DPR, (agar) bisa mengomunikasikan dengan jajaran yang terkait, khususnya Komisi III. Jangan sampai nanti ada kesalahpahaman di jajaran penegak hukum atau diperalat jadi alat politik oleh salah satu kelompok yang memang merasa tidak bersahabat dengan aksi 212," ujar Rizieq usai pertemuan.
Dia memastikan aksi 212 bukan untuk menjatuhkan Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Ia menuding ada kelompok tertentu yang sengaja mengembuskan aksi 212 sebagai gerakan makar.
"Kami sampikan, karena kami merasakan di lapangan itu ada gerakan sistematis yang mencoba menstigmakan bahwa aksi 212 erat kaitannya dengan pertemuan-pertemuan yang dituduh oleh aparat penegak hukum sebagai pertemuan makar. Karena itu kami ingin tandaskan kembali, bahwa aksi 212 bukan aksi makar," tegasnya.
"Kami sampaikan, aksi 212 bisa masif, aman, super damai, salah satunya adalah justru keberhasilan komunikasi antara pimpinan Polri, dalam hal ini Kapolri dan jajaran, dengan pmpinan GNPF-MUI, setelah dilakukan berkali-kali dialog dan pertemuan, sampai ada komitmen. Bahkan bapak Kapolri ikut hadir memberikan sambutan, itu adalah buah dari komunikasi yang baik," tambahnya.(plt)