JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Presidium Perhimpunan Masyarakat Madani (Prima) Sya'roni mengatakan, sebaiknya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengambil sikap tegas soal posisi politiknya saat ini.

"Membludaknya respons dari masyarakat menunjukkan bahwa keberadaan SBY masih sangat diperhitungkan. Sekali cuit saja langsung bisa menggetarkan jagat perpolitikan, apalagi jika SBY bersedia melakukan lebih dari sekedar cuitan," ujar dia di Jakarta, Senin (23/01/2017).

"Dan dalam kancah politik, ini kabar yang menggembirakan. SBY yang merupakan ketua umum sebuah partai politik besar sudah mulai mengambil sikap," imbuhnya.

Sebab, kata dia, saat ini rakyat sangat berharap adanya fungsi check and balances, sehingga ada kekuatan yang mengontrol kinerja penguasa. Karena, selama ini rezim penguasa melenggang bebas tanpa ada kekuatan yang berani mengkritisi.

"Dengan mendeklarasikan diri sebagai kekuatan oposisi. Pengalaman SBY selama 10 tahun memimpin Indonesia dan ditambah posisinya sebagai ketua umum Partai Demokrat akan menjadikan kekuatan oposisi lebih diperhitungkan," ujar dia.

Menurutnya, bila SBY sudah berani mendeklarasikan diri sebagai oposisi sejati, tidak menutup kemungkinan Partai Gerindra dan PKS akan merapat.

"Tiga partai politik bersatu dalam barisan oposisi cukup sebagai kekuatan penyeimbang. Kekuatan tersebut harus memainkan peran oposisi yang dahulu pernah dimainkan oleh PDIP selama 10 tahun," ungkapnya.

Jika kekuatan oposisi telah memainkan perannya secara signifikan, tegas dia, maka dapat dipastikan kekuatan umat Islam yang saat ini sedang berhadap-hadapan dengan penguasa, lambat laun akan menarik diri dari gelanggang politik dan kembali ke ranah dakwah.

"Kemunculan kelompok Islam tidak lain hanya mengisi kekosongan ruang kritis yang ditinggalkan oleh partai politik," pungkasnya.(yn)