JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)-Tiga menteri dalam Kabinet Kerja memiliki nilai atau skor terendah berdasarkan survei Indonesia Development Monitoring (IDM). Mereka adalah Menkopolkam Tedjo Edhi Pudjiatno, Menkumham Yasonna Laoly dan Menteri ESDM Sudirman Said.
"Ketiga menteri tersebut memiliki skor empat sampai lima. Mereka tergolong mendapatkan nilai terendah dibanding para menteri lainnya," ujar Fahmi Hafel, Direktur Esekutif Indonesia Development Monitoring melalui siaran pers yang diterima TeropongSenayan di Jakarta, hari ini.
Fahmi mengungkapkan alasannya. Menkopolkam Tedjo Edhy Pudjiatno dinilai jeblok lantaran tindakannya melakukan intervensi munas Partai Golkar. Selain itu komentar Tedjo Edhi yang menyebut 'rakyat yang tidak jelas' saat kisruh KPK vs Polri memanas membuat posisi Jokowi makin tersudut.
Menkumham Yasona Laoly nilainya rendah lantaran mengeluarkan keputusan yang mengakui pengurus DPP Partai Persatuan Pembangunan pimpinan Romahurmuzy atau hasil munas Surabaya. Keputusan ini akhirnya digugat kubu Djan Faridz yang memiliki dukungan masih kuat lantaran diakui kyai kharismatik Mbah Moen.
Sedang Menteri ESDM Sudirman Said dinilai menjerumuskan Jokowi akibat usulannya menaikanturunkan harga BBM, berpihak pada Freeport serta menciptakan mafia migas baru dalam tender minyak mentah melalui ISC (Indonesia Supply Chain) di Pertamina. Sudirman mendapat respon negatif dari publik.
Fahmi juga mengatakan sebanyak enam menteri memiliki nilai delapan yaitu Menteri Susi Pudjiastuti, Menteri Rini Sumarno, Jaksa Agung Prasetyo, Menteri Ryan Mizard, Menteri Cahyo Kumolo, Menko Puan Maharani. Menteri lainnya dinilai dengan skor rata rata 5,5 hingga 6 oleh publik.
Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 1250 responden di 33 provinsi pada 13-26 Januari 2015. Survei ini menurut Fahmi merepresentasikan pandangan publik terhadap kinerja kabinet Jokowi. "Margin of error survei itu kurang lebih 1,21 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen," papar Fahmi.(ris)