JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Setelah melalui penundaan dan pembahasan yang berlangsung alot, akhirnya Komisi VII DPR menyetujui besaran subsidi Bahan Bakar Nabati (BBN). Untuk biodiesel sebesar Rp 4000/liter, sedang bioethanol sebesar Rp 3000/liter.
“Kita sudah sepakati subsidi biodiesel dan subsidi bioethanol, setelah dibahas oleh setiap fraksi di Komisi VII dan akhirnya disepakati Rp 4.000/liter untuk biodisel dan Rp 3.000/liter untuk bioethanol,” kata Mulyadi, Wakil Ketua Komisi VII kepada TeropongSenayan, Rabu malam (4/2/205).
Sebelumnya pemerintah mengusulkan subsidi biodiesel dari Rp 1.500/liter menjadi Rp 5.000/liter, dan untuk bioethanol dari Rp 2.000/liter menjadi Rp 3.000/liter. Secara keseluruhan untuk RAPBNP 2015 nilai subsidi yang diusulkan Rp 17,40 triliun.
Usulan ini sempat dinilai kegedean dan melonjak tajam dibanding subsidi sebelumnya. Sehingga membuat rapat diskors, karena masing-masing fraksi perlu membahasnya lebih dahulu sebagaimana disampaikan anggota Fraksi Gerindra, Ramson Siagian.
Menteri ESDM Sudirman Said mengungkapkan subsidi sebesar itu bertujuan memacu produsen menggenjot produksi BBN. Bukan untuk distributor. Sebab, dengan anjloknya harga minyak mentah, BBN akan tak kompetitif dengan BBM.
Padahal, untuk jangka panjang BBN perlu terus didorong. Menteri Sudirman berharap dengan peningkatan subsidi ini akan semakin banyak produsen CPO (Crude Palm Oil) mau mengubahnya menjadi BBN, baik biodiesel maupun biopremium (bioethanol).(ris)