JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kota Palangkaraya di Kalimantan Tengah terus diwacanakan untuk dijadikan sebagai ibu kota pemerintahan Republik Indonesia (RI).
Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mendukung wacana tersebut. Pasalnya, DKI Jakarta saat ini sudah semakin semerawut.
"Kita mendukung perlu ada pemisahan antara kota bisnis kota pemerintahan kota perdagangan kota militer kalau perlu. Misalkan Jakarta ini kan sudah sangat rucek ruwet sekarang," kata Yandri di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/3/2017).
Yandri kembali menegaskan, Palangkara merupakan lokasi yang cocok untuk dijadikan ibu kota.
"Karena pertimbangannya Palangkaraya itu lebih datar, luas, sumber air bagus tidak ada gempa dan tata ruang masih bisa diatur. Tidak ruwet seperti Jawa," kata Yandri.
"Tinggal sekarang berani gak pemerintah eksekusi itu. Sanggup tidak siapkan infrastruktur di tengah kelesuan ekonomi. Kemudian dari sisi mental, siap tidak pindah ke Palangkaraya," tambahnya.
Sebelumnya, Rakornas Kelitbangan Kemendagri di Palangkaraya menyinggung ide yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, yang mewacanakan Palangkaraya untuk dijadikan sebagai ibu kota pemerintahan Republik Indonesia. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta Litbang juga mengkaji wacana itu.
"Hal ini pula tentunya terkait dengan letak kota Palangkaraya yang dinilai miskin ancaman bahaya kebencanaan. Akan tetapi, proses ini tentunya tidak mudah mengingat banyak aspek lain yang masih perlu dikaji secara lebih mendalam, seperti untung dan ruginya, apabila ibu kota negara jadi dipindahkan ke Provinsi Kalimantan Tengah," pesan Tjahjo.(yn)