JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Romi) mengaku heran dengan konflik yang mendera partainya sampai berlarut-larut. Bahkan, kata dia, pertama kali dalam sejarah PPP, konflik sampai tingkat kabupaten, yang biasanya hanya di tataran dewan pimpinan pusat.
"Yang tingkat konfliknya tidak pernah selama ini. Kalau dihitung konfliknya sejak Muktamar kembar Ancol dan Surabaya itu terjadi Oktober 2014 sampai saat ini artinya sudah genap 2.5 tahun. Tidak pernah dalam sejarah Konflik PPP selama ini," kata Romi dalam pesan tertulisnya, Sabtu (29/4/2017).
Dirinya khawatir konflik PPP sampai ke tingkat pimpinan anak cabang (PAC). Pasalnya, konflik PPP di masa lalu hanya ditingkat DPP tidak pernah merambah ke dewan pimpinan wilayah (DPW), dewan pimpinan cabang (DPC) dan saat ini sudah pada tingkat PAC.
"Tidak pernah dalam sejarah konflik PPP sampai ketingkat kabupaten. Saya khawatir di beberapa tempat konflik PPP sampai PAC," ucapnya.
Perpecahan ini, kata Romi, disebabkan Djan Faridz yang memberikan harapan palsu kepada kader PPP di daerah.
"Di setiap daerah ada saja (loyalis Djan Faridz, red) meskipun tidak pernah aktif dan kegiatannya tapi paling tidak namanya ada, kenapa? Karena diberikan PHP, pemberi harapan palsu. Oleh Siapa, oleh penyusup advonturir (petualang, red) politik bernama Djan Farid," kata pria yang akrab disapa Gus Romi ini.
Romi beralasan kenapa menyebut Djan sebagai seorang petualang politik, karena sosok Djan tidak pernah tercatat di DPP PPP, masuk langsung minta ketua umum.
"Emang perusahaan nenek moyangnya dia. Lah ini Jangankan bicara mengungkapkan ayat-ayat, urusan prinsip PPP 1 dari 6 prinsip saja tidak bisa. Bagaimana menyebutkan amar ma'ruf nahi mungkar menjadi amar ma'ruf nahi mangkur," tegasnya.
Anggota Komisi XI DPR RI menekankan bahwa PPP adalah partai kader. Partai yang memiliki jejak. Untuk menjadi Ketua dan Sekretaris DPW DPC harus pernah menjadi pengurus harian.
"Ini agar tidak ada penyusupan. Mengapa? Karena partai ini memang tidak diniatkan menyusup yang suaranya bisa dibeli," tandasnya.(yn)