JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Menko Polhukam Wiranto mengaku gelisah lantaran ada pihak yang ingin memecah belah persatuan bangsa Indonesia.

Hal itu dikatakan Wiranto dalam diskusi kebangsaan bertajuk 'Merajut Indonesia Dalam Bingkai Kebhinnekaan' yang digelar Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di Auditorium PTIK, Jalan Tirtayasa Nomor 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selata, Sabtu (27/5/2017).

Wiranto pun meminta KNPI menjadi garda terdepan untuk menjaga persatuan dan kesatuan, dengan empat pondasi yaitu NKRI, Pancasila, UUD 45, dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Kegalauan saya soal toleransi umat beragama. Saya harap KNPI harus menjadi garda terdepan menjaga kebhinekaan," tuturnya.

Lebih jauh, Wiranto mengungkapkan, jika Indonesia tidak bisa menjaga persatuan dan kesatuan, maka nasibnya akan runtuh seperti Mesir, Irak, Afganistan, Syria dan Libia.

"Dari dulu nusantara beragam etniknya, bahasanya, budayanya. Dan kita harus bisa melawan terorisme, karena terorisme itu musuh bersama. Pemerintah tidak bisa menghadapi terorisme sendirian," tukasnya.

Menanggapi hal itu, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Muhammad Rifai Darus menegaskan, pihaknya siap mengawal pemerintahan Jokowi-JK hingga 2019 mendatang.

Namun, ia meminta kepada elite pemerintahan bisa melakukan langkah tegas kepada organisasi masyarakat yang dinilai anti-pancasila.

"KNPI siap membantu pemerintahan Jokowi-JK final sampai 2019. Dan kita akan jaga semangat toleransi antar umat beragama, dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika," tutupnya.

Dalam acara ini juga dihadiri Wakil Ketua Umum DPP KNPI Berto Izaak Doko, Sekjen DPP KNPI Sirajuddin Abdul Wahab, Pengamat Hukum dan Politik Firman Jaya Daeli, pengurus DPP KNPI, Pimpinan Organisasi Kepemudaan (OKP) Tingkat Nasional, serta tamu undangan lainnya dari Majelis Pemuda Indonesia.(yn)